ARTI DAN MAKNA GEREJA
Gereja adalah tempat tinggal ALLAH. Tempat Allah
itu bisa berupa gedung /
rumah / kemah dan bisa berupa umat
ALLAH atau Institusi.
Sejarah gereja sebagai
gedung
a. Kemah Suci itu merupakan "tempat kudus"
("miqdash"), suatu tempat yang dikhususkan bagi Tuhan untuk tinggal
di antara dan bertemu dengan umat-Nya (Keluaran 25:22; 29:45-46; Bilangan 5:3;
Yehezkiel 43:7,9). Kemuliaan ("shekina") Allah ada di atas Kemah Suci
siang malam. Ketika kemuliaan Allah naik, Israel harus pindah. Allah menuntun
mereka dengan cara ini selama mereka ada di padang gurun (Keluaran 40:36-38;
Bilangan 9:15-16).
b. Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah"
(Keluaran 38:21), yaitu berisi Kesepuluh Hukum (Keluaran 25:10). Kesepuluh
Hukum itu selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan
tuntutan-tuntutan-Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat dipisahkan
dari ketaatan kepada hukum-Nya.
c. Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan
dosa melalui korban darah (Keluaran 29:10-14). Dengan demikian korban darah ini
menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena
dosa umat manusia (lihat Ibrani 8:1-2; 9:11-14).
d. Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat
kudus sorgawi di mana Kristus, imam besar abadi kita, hidup selama-lamanya untuk
berdoa bagi kita (Ibrani 9:11-12,24-28).
e. Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang
terakhir ketika langit baru dan bumi baru akan datang, yaitu ketika "kemah
Allah (harafiah: Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka" (Wahyu 21:3).
* g dan G hanya menuruti buku, Pa Verdy
tidak terlalu terpaku pada ciri kapital ini. G atau g, sama saja, pengertian
tergantung konteks kalimat. Saya ke gereja (gedung), saya mau bicara dengan
pihak gereja (institusi). Sebagai gereja kita mesti bersatu (umat Allah).
Gereja sebagai umat Allah
/ Persekutuan terbuka berarti :
a. Persekutuan semua orang di seluruh dunia yang
percaya akan Yesus Kristus itu Putra Allah dan satu-satunya Penyelamat kita.
b. Himpunan yang didalamnya terdapat Umat Allah, Tubuh
Kristus dan Bait Roh Kudus ( bdk 1 Kor 10:32, 11:17-22, 15:9 ).
c. Himpunan orang-orang yang digerakan untuk berkumpul
oleh Firman Allah, yakni berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang
diberi santapan dengan Tubuh Kristus menjadi Tubuh Kristus.
Dasar Kitab suci
a. I Korintus 6:19 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang
kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? (Komuni Kudus)
b. Yohanes 14:20 Pada waktu itulah kamu
akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu (Komuni Kudus)
c. Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan
Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya
sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
d. Matius 18:20 Sebab di mana dua atau tiga
orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Gereja sebagai Umat Allah
memiliki ciri khasnya yakni:
a. Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan
dari Allah sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
b. Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan
untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan
dunia.
c. Hubungan antara Allah dan umatNya dimeteraikan
oleh suatu perjanjian.
Umat harus menaati perintah-perintah Allah dan Allah akan selalu menepati
janji-janjiNya.
d. Umat Allah selalu dalam perjalanan melewati padang
pasir menuju Tanah Terjanji.
a. Konsekuensi bagi Pimpinan Gereja (Hierarki)
Menyadari fungsi pimpinan sebagai fungsi pelayanan. Pimpinan bukan di atas
umat, tetapi di tengah umat.
Harus peka untuk melihat dan mendengar karisma dan
karunia-karunia yang bertumbuh di kalangan umat.
b. Konsekuensi bagi setiap Anggota Umat
Menyadari dan menghayati persatuannya dengan umat lain.
Orang tak dapat menghayati kehidupan imannya secara individu saja.
Aktif dalam kehidupan mengumat, menggunakan segala
karisma, karunia dan fungsi yang dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan
misi Gereja di tengah masyarakat. Semua bertanggung jawab dalam hidup dan misi
Gereja.
c. Konsekuensi bagi Hubungan Awam dan Hierarki
Paham Gereja sebagai Umat Allah jelas membawa
konsekuensi dalam hubungan antara hierarki dan kaum awam. Kaum awam bukan lagi
pelengkap penyerta, melainkan partner
hierarki.
Awam dan hierarki memiliki martabat yang sama, hanya berbeda dalam hal fungsi.
Gereja adalah organisasi resmi, berbadan hukum dan
dilindungi oleh hukum Negara dan internasional. Gereja adalah organisasi dari
Allah sendiri, sekaligus merupakan warisan budaya dan peradaban manusia. Ketika
Yesus memilih ke dua belas rasul dan mengangkat Petrus sebagai pemimpin untuk
menggembalakan kawanan-Nya, saat itulah gereja sebetulnya menjadi sebuah
Institusi.
Institusi Gereja adalah hirarki, dari paus – para uskup – para imam/ diakon. Berikut adalah ciri gereja sebagai Institusi, sekaligus pembeda gereja sebagai umat Allah.
Model Gereja
1. Institusional
a. Orgnasisasi (lahiriah) yang berstruktur pyramidal tertata
rapi.
b. Ada kepemimpinan
yakni dari para tertahbis atau hierarki hampir identik dengan Gereja
itu sendiri. Suatu institusi, apalagi institusi besar seperti Gereja Katolik,
tentu membutuhkan kepemimpinan yang kuat.
c. Hukum dan peraturan digunakan untuk menata dan menjaga
kelangsungan suatu institusi. Suatu institusi, apalagi yang berskala besar,
tentu saja membutuhkan hukum dan peraturan yang jelas.
2. Gereja Umat Allah
a. Hidup persaudaraan karena
iman dan harapan yang sama. Persaudaraan ini adalah persaudaraan kasih.
b. Semua umat ikut aktif dalam hidup menggereja.
c. Hukum dan peraturan memang perlu, tetapi dibutuhkan
pula peranan hati nurani dan
tanggung jawab pribadi.
d. Sikap miskin, sederhana dan terbuka. Rela berdialog dengan pihak mana
saja, sebab Gereja yakin bahwa di luar Gereja Katolik terdapat pula kebenaran
dan keselamatan.
e. Terbuka bagi peran kharisma / karunia-karunia
REFLEKSIKAN
1. Buatlah gambaran tentang gereja !
2. Jelaskan makna kata ‘gereja’!
3. Uraikan asal-usula kata gereja !
4. Uraikan makna kata “Gereja” !
5. Tuliskan ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah !
6. Simpulkan gambaran Gereja yang tertuang dalam Kis 2:41-47
!
7. Tuliskan konsekuensi Gereja Umat Allah bagi hierarki !
8. Sebutkan karuniakarunia Roh Kudus !
9. Tulislah 5 perintah gereja katolik!
10. Tulislah hokum cinta kasih !